Kisah Kami

Berbagai pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh pemerintah daerah telah banyak dilakukan untuk mendorong peningkatan produktivitas perempuan dan ekonomi keluarga. Akan tetapi hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan sesuai dengan harapan. Realita itu mengusik hati seorang perempuan, Sri Rumayati.

mendesain-srihadi-jumputan

Berawal dari keinginan

Banyak kaum perempuan disekitar tempat tinggalnya yang kurang produktif. Sri Rumayati berpikir bahwa kesibukan dan keasyikannya dalam membuat kain jumputan itu sebenarnya dapat juga dinikmati oleh para tetangga disekitar rumah.

Aksi adalah kunci

Ia segera merealisasikan pemikiran tersebut, dan mengajak beberapa tetangga pada lingkar terdekat untuk membantu menjumput, ternyata mereka tampak antusias sekali, terlebih lagi ketika mereka melihat hasilnya. Tampak wajah-wajah gembira dan bahagia.

membuat-pola-3a-srihadi-jumputan
tetangga-belajar-menjumput-srihadi-jumputan

Menyebar kebahagiaan

Kegembiraan dan kebahagiaan itu kemudian disebarluaskan kepada saudara maupun tetangga lain. Ternyata hari-hari mereka menjadi sebuah kegiatan yang produktif. Perubahan pola hidup ini, tidak hanya terjadi disekitar rumah, tetapi dikemudian hari tidak sedikit ibu-ibu dari wilayah lain yang tertarik dan tumbuh menjadi pengrajin jumputan.

Melibatkan UKM lain

Pekerjaan batik tidak dapat sepenuhnya dikerjakan sendiri, perlu melibatkan pekerja lain seperti pengrajin jahit, percetakan, dan para desainer. Kebersamaan ini merupakan bentuk kerjasama dengan sesama pengrajin UKM. Kegiatan ini sekaligus mendukung Program Pemerintah Kota Yogyakarta yang dikenal dengan program “Gandeng Gendong’ yang tujuan utamanya adalah memberdayakan potensi UKM.

hasil-karya-srihadi-jumputan